Perwujudan Nasionalisme dan Patriotisme Bagi Bangsa lndonesia

Dalam lingkup kehidupan bernegara, kita sering mendengar kata Nasionalisme dan patriotisme. Kedua istilah itu familier berkaitan erat dengan sikap dan sifat warga negara terhadap bangsa, negara, dan pemerintahannya. Sudah sejauh mana kita memahami makna kata Nasionalisme dan Patriotisme? Lalu bagaimana sikap positif untuk mewujudkannya? Yuk bersama-sama kita belajar memahami makna dan berupaya kuat mewujudkannya...

A. Pengertian dan Jenis Nasionalisme

Nasionalisme secara bahasa berasal dari kata Nation yang berarti negara dan mendapat imbuhan Isme yang berarti paham atau pandangan. Jika digabungkan kata nasionalisme dapat kita definisikan sebagai berikut:
Nasionalisme merupakan suatu paham yang bertujuan mempertahankan kedaulatan sebuah negara melalui konsep satu identitas bersama dari sekelompok manusia guna mewujudkan cita-cita atau tujuan serta kepentingan nasional.
Dengan kata lain, kelompok manusia yang memiliki nasionalisme pada dasarnya ingin mempertahankan negara agar tetap eksis sehingga berupaya menepis ancaman baik dari luar (eksternal) maupun dalam (internal).

Secara umum, Nasionalisme dapat dikategorikan dalam dua bentuk, yaitu:

1. Nasionalisme dalam Arti Sempit

Nasionalisme dalam arti sempit dapat diartikan sebagai paham kebangsaan yang berlebihan dengan memandang bangsa sendiri lebih tinggi (unggul) dari bangsa lain.
Paham ini sering disebut dengan istilah “Chauvinisme”. Chauvinisme pernah dianut di Italia (masa Bennito Mussolini); Jepang (masa Tenno Haika) dan Jerman (masa Adolf Hitler).

2. Nasionalisme dalam arti luas

Nasionalisme dalam arti luas dapat diartikan sebagai paham kebangsaan yang meletakkan kesetiaan tertinggi individu terhadap bangsa dan tanah airnya dengan memandang bangsanya sebagai bagian dari bangsa lain di dunia.
Nasionalisme dalam arti luas mengandung prinsip-prinsip: kebersamaan; persatuan dan kesatuan; serta demokrasi (demokratis).

Selain kategori umum (dalam arti sempit dan dalam arti luas), nasionalisme juga dapat diklasifikasikan dalam beberapa bentuk yang lebih spesifik (diambil dan diolah dari Wikipedia), diantaranya:

1. Nasionalisme Agama

Nasionalisme agama diperoleh suatu negara melalui legitimasi politik dari persamaan agama yang dianut oleh rakyatnya. Meski demikian, pada umumnya nasionalisme agama merupakan hasil kolaburasi dengan nasionalisme etnis. Contohnya: Irlandia yang memiliki semangat nasionalisme bersumber dari persamaan agama mereka yaitu Katolik; nasionalisme di India seperti yang diamalkan oleh pengikut partai BJP bersumber dari agama Hindu.

2. Nasionalisme Budaya

Nasionalisme Budaya merupakan jenis nasionalisme di mana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya bersama meski beda dari "sifat keturunan" (tidak bergantung pada warna kulit, ras dan sebagainya). Contoh yang terbaik ialah rakyat Tionghoa yang menganggap negara adalah berdasarkan kepada budaya. Unsur ras telah dibelakangkan di mana golongan Manchu serta ras-ras minoritas lain masih dianggap sebagai rakyat negara Tiongkok. Kesediaan dinasti Qing untuk menggunakan adat istiadat Tionghoa membuktikan keutuhan budaya Tionghoa. Malah banyak rakyat Taiwan menganggap diri mereka nasionalis Tiongkok sebab persamaan budaya mereka tetapi menolak RRC karena pemerintahan RRT berpaham komunisme.

3. Nasionalisme Etnis

Nasionalisme etnis diperoleh suatu negara melalui kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat. Pendapat ini dibangun oleh Johann Gottfried von Herder, yang memperkenalkan konsep Volk (bahasa Jerman untuk "rakyat").

4. Nasionalisme Kewarganegaraan (Nasionalisme Sipil)

Nasionalisme kewarganegaraan disebut juga dengan nasionalisme sipil, yaitu nasionalisme yang diwujudkan dalam bentuk penyertaan aktif rakyatnya, sehingga negara memperoleh kebenaran politik dari "kehendak rakyat" nya berupa "perwakilan politik". Teori ini dicetuskan oleh Jean-Jacques Rousseau (Du Contract Sociale) hingga kemudian menjadi rujukan atau referensi tulisan.

5. Nasionalisme Kenegaraan

Nasionalisme kenegaraan merupakan bentuk variasi nasionalisme kewarganegaraan yang digabungkan dengan nasionalisme etnis. Perasaan nasionalistik yang kuat sehingga diberi keutamaan lebih untuk mengatasi hak universal dan kebebasan. Kejayaan suatu negeri itu selalu kontras dan berkonflik dengan prinsip masyarakat demokrasi. Penyelenggaraan sebuah 'national state' merupakan suatu argumen yang ulung, seolah membentuk kerajaan yang lebih baik dengan tersendiri. Contohnya adalah Nazisme, serta nasionalisme Turki kontemporer, dan dalam bentuk yang lebih kecil, Franquisme sayap-kanan di Spanyol, serta sikap 'Jacobin' terhadap unitaris dan golongan pemusat negeri Perancis, seperti juga nasionalisme masyarakat Belgia, yang secara ganas menentang demi mewujudkan hak kesetaraan (equal rights) dan lebih otonomi untuk golongan Fleming, dan nasionalis Basque atau Korsika. Secara sistematis, bilamana nasionalisme kenegaraan itu kuat, akan wujud tarikan yang berkonflik kepada kesetiaan masyarakat, dan terhadap wilayah, seperti nasionalisme Turki dan penindasan kejamnya terhadap nasionalisme Kurdi, pembangkangan di antara pemerintahan pusat yang kuat di Spanyol dan Perancis dengan nasionalisme Basque, Catalan, dan Corsica.

6. Nasionalisme Romantik (Nasionalisme Organik atau Nasionalisme Identitas)

Nasionalisme romantik disebut juga dengan nasionalisme organik atau nasionalisme identitas yang merupakan bentuk kelanjutan dari nasionalisme etnis di mana negara memperoleh kebenaran politik secara natural ("organik") hasil dari penyatuan bangsa atau ras atau menurut semangat romantisme. Terbentuknya nasionalisme romantik dipengaruhi oleh perwujudan budaya etnis yang menepati idealisme romantik; kisah tradisi yang telah direka untuk konsep nasionalisme romantik. Misalnya "Grimm Bersaudara" yang dinukilkan oleh Herder merupakan koleksi kisah-kisah yang berkaitan dengan etnis Jerman.

B. Pengertian Patriotisme

Dilihat dari tinjauan bahasa, Patriotisme berasal dari kata "patriot" dan "isme" yang berarti sifat kepahlawanan (jiwa pahlawan) atau dalam bahasa Inggris disebut "heroism" dan "patriotism".
Sedangkan dari segi istilah, kita dapat mendefinisikan Patriotisme sebagai sikap berani, pantang menyerah, dan rela berkorban (dapat berupa harta benda maupun jiwa raga) demi bangsa dan negara.
Kedua kata tersebut, baik nasionalisme maupun Patriotisme, berkaitan erat karena memiliki persamaan yaitu menjadikan negara sebagai objek dari sifat kepemilikan.

    C. Perwujudan Nasionalisme dan Patriotisme Terhadap Bangsa dan Negara

    Guna mencapai tujuan bangsa diharapkan peran serta seluruh bangsa dalam membangun negara, karena kita sebagian besar tidak mengalami peristiwa perjuangan kemerdekaan, maka perlunya dipahami, dimengerti akan arti perjuangan para pejuang, niscaya tujuan negara yang diidam-idamkan akan segera terwujud.


    Perwujudan nasionalisme dan patriotisme bagi bangsa Indonesia dapat dilihat dari perjalanan sejarah bangsa Indonesia, antara lain sebagai berikut:

    1) Perwujudan Nasionalisme dan Patriotisme Sebelum Masa Kebangkitan Nasional

    Perjuangan bangsa Indonesia untuk membela tanah air atau jiwa patriotisme sebelum kebangkitan nasional, masih bersifat kedaerahan, tergantung pada pemimpin, belum terorganisir dan tujuan perjuangan belum jelas.

    2) Perwujudan Nasionalisme dan Patriotisme Pada Masa Kebangkitan Nasional

    Perjuangan bangsa Indoensia tidak lagi bersifat kedaerahan, tapi bersifat nasional. Perjuangan dilakukan dengan cara organisasi modem, dimana sejak berdirinya Budi Utomo merupakan titik awal kesadaran nasionalisme. Masa ini disebut dengan angkatan perintis,sebab disamping merintis kesadaran nasional juga merintis berdirinya organisasi.

    3) Perwujudan Nasionalisme dan Patriotisme Pada Masa Sumpah Pemuda

    Sumpah pemuda merupakan tonggak sejarah bagi perjuangan bangsa Indonesia. Yang jelas dan tegas dalam menuntut kemerdekaan bagi bangsa Indonesia. Sumpah pemuda mengandung nilai yang sangat tinggi yaitu nilai persatuan dan kesatuan yang merupakan modal perjuangan untuk mencapai kemerdekaan. Masa ini d sebut angkatan penegas, sebab angkatan inilah yang menegaskan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa dalam berjuang mencapai kemerdekaan.

    4) Perwujudan Nasionalisme dan Patriotisme Pada Masa Proklamsi Kemerdekaan

    Proklamasi kemerdekaan merupakan titik kulminasi (puncak) perjuangan bangsa Indonesia, juga merupakan wujud perjuangan yang berdasarkan persatuan Indonesia. Oleh karena itu, semangat kebangsaan, semangat persatuan dan kesatuan bangsa yang mengantarkan Indonesia mencapai tonggak sejarah yang paling fundamental harus kita jaga dan kita pertahankan. Proklamasi kemerdekaan merupakan jembatan emas yang akan mengantarkan bangsa Indonesia menuju cita-cita nasional yaitu masyarakat yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur.
    Perwujudan semangat kebangsaan dan patriotisme yang berupa sikap rela berkorban untuk kepentingan tanah air, bangsa dan negara sebagai tempat hidup dan kehidupan dengan segala apa yang dimiliki, akan memperkuat pertahanan dan'keamanan nasional, proklamasi kemerdekan yang dicita-citakan telah terwujud, berkas perjuangan dan pengorbanan para pahlawan.
    Maka kita harus dapat mengisi kemerdekaan ini dengan membangun berbagai macam bidang agar dapat mempercepat tercapainya tujuan bangsa Indonesia.
    Bagikan :
    +
    Previous
    Next Post »
    0 Komentar untuk "Perwujudan Nasionalisme dan Patriotisme Bagi Bangsa lndonesia"

     
    Template By Kunci Dunia
    Back To Top